Selasa, 15 Januari 2013

Rangkuman Ilmu Budaya Dasar


BAB 1 : Tinjuan Tentang Ilmu Budaya Dasar

            Ilmu budaya dasar merupakan ilmu yang membicarakan mengenai nilai-nilai, budaya, dan berbagai masalah yang dihadapi manusia di dalam kehidupannya. Ilmu ini bertujuan agar mereka yang mempelajarinya mendapat dasar yang kuat untuk mencari hubungan usaha yang terus menerus mencari kebenaran, keindahan, kebebasan dalam berbagai bentuk, serta hubungannya dengan alam semesta, Tuhannya, masyarakatnya, dan juga penemuan dirinya sendiri, pendeknya dalam mencari hidup yang dirasanya lebih bermakna.
Ilmu budaya dasar merupakan salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar (MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib di semua perguruan tinggi. Baik yang sifatnya eksakta maupun yang non eksakta.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar : 
1. Pengusahaan penajaman mahasiswa terhadap lingkungan budaya sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang baru, khususnya untuk profesi mereka. 
2. Memberikan mahasiswa pandangan yang yang luas tentang budaya dan menumbuhkan sikap kritis terhadap persoalan. 
3. Mengusahakan wahana komunikasi para akademis mampu berdialog satu sama lain.


Secara khusus MKDU Ilmu Budaya Dasar bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut alam lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
           Latar belakang munculya IBD ini adalah kenyataan bahwa Indonesia terdiri dari berbagi suku dan budaya, sehingga ada kemungkinan terjadi sukuisme dan berbagai ikatan kedaerahan lainnya. Selain itu proses pembangunan yang terus menerus membuat terjadi pergesaran budaya dalam masyarakat. Dan kemajuan ilmu pengetahuan yang juga mempengaruhi kehidupan manusia.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
   Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditentukan diatas, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok tersebut adalah: 
*Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin pengetahuan budaya.
    *Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Dalam melihat dan mengahadapi lingkungan alam, social dan budaya , manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga ketidak seragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran dan perasaan , tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.
          
Pokok bahasan yang dibahas dalam IBD antara lain : 
  *Manusia dan cinta kasih
  *Manusia dan keindahan 
  *Manusia dan penderitaan 
  *Manusia dan keadilan 
  *Manusia dan pandangan hidup 
  *Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian 
  *Manusia dan kegelisaha 
  *Manusia dan harapan.

BAB 2 : Manusia Dan Kebudayaan

        Manusia terdiri dari empat unsur, yaitu jasad, hayat, roh, dan nafas. Sebagai satu kepribadian manusia. Manusia mengandung tiga unsur, yaitu ID, ego, dan super ego.*Manusia memiliki beberapa hakekat, diantaranya :*Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.*Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan mahluk laiannya.*Mahluk biokuktural, yaitu mahluk hayati yang budayawi.*Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungannya, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.          Menurut E.B. Taylor kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum dan adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebisasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Menurut C. Kluckhohn ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu :
*Sistem religi 
*Sistem organisasi kemasyarakatan 
*Sistem pengetahuan
*Sistem mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi 
*Sistem teknologi dan peralatan 
*Bahasa 
*Kesenian
            Secara sederhana hubungan manusia dengan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dipandang sebagai dwi tunggal, maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan.            

Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.


BAB 3 : Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusasteraan

        IBD semula disebut sebagai the humanities, dimana dengan mempelajarinya seseorang akan lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus. Untuk menjadi homo homanus, manusia harus memepelajari ilmu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain.
            Hampir di setiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama.
            Hampir di setiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia.
         Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menagkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain.

BAB 4 : Manusia Dan Cinta Kasih

             Walaupun cinta dan kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalam rasanya, sedangkan kasih lebih keluarnya. Dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
            Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landaasan dalam kehidupn perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
            Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan pria dan wanita bila diakhiri dengan perkawainan, maka di dalam keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih-mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
            Terdapat juga istilah kasihan atau rahmah yang berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain. Jadi pengertian rahmah adalah kita menaruh perhatian (simpati) kepada penderitaan orang lain lalu menunjukan jalan keluarnya. Tetapi kalau kita menaruh simpati kepada orang lain yang tidak  dalam kesulitan, sehingga menyebabkan rusak, maka hal ini di sebut memanjakan.

BAB 5 : Manusia Dan Keindahan

            Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melanikan kebenaran menurut konsep seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna spenuh-penuhnya kepada objek yang diungkapkan.
            Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati. Tujuan seniman menciptakan keindahan, antara lain :
*Tata nilai yang telah usang
*Kemerosotan zaman
*Penderitaan manusia
*Keagungan Tuhan
            Dalam keindahan, sebagian ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas/pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualitas yang paling sering disebut adalah kesatuan, keselarasan, kesetangkupan, keseimbangan, dan keterbalikan. Selanjutnya dalam hal keindahan itu dikatakan tersusun dari berbagai keselarasan dan keterbalikan. Selanjutnya dalam hal keindahan itu dikatakan tersusun dari berbagai keselarasn dan keterbalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hu bungan yang serasi dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat.

BAB 6 : Manusia Dan Penderitaan

        Penderitaan berasal dari kata derita,. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan seesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat berupa lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu dianggap penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan atau kebahagiaan.
           Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang di halaman pertama dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban.
        Ada tiga jenis siksaan dalam bentuk psikis, antara lain kebimbangan, kesepian, dan ketakutan. Dan ketakutan itu sendiri , dapat berupa claustrphobia, Agoraphobia, gamang takut kegelapan, dan ketakutan akan hal lainnya.
            Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memeperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, siakpa kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti.
           Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau anti.

BAB 7 : Manusia Dan Keadilan

           Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Berbeda dengan Socrates yang memproyeksikan keadilan dengan pemerintahan, Menurut Socrates keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Sedangkan Konghucu berpendapat keadilan terjadi jika anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja masing-masing telah melaksanakan kewajibannya.
Menurut pendapat secara umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pad keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama. Macam-macam keadilan antara lain :
1. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (The man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunyoto menyebutnya keadilan legal.
2. Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama.
3. Keadilan Komutatif
Bgi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan.

BAB 8 : Manusia Dan Pandangan Hidup

         Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pedoman, pegangan, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
                 Berdasarkan asalnya, pandangan hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
*Pandangan hidup yang berasal dari agama
*Pandangan hidup yang berupa ideologi
*Pandangan hidup hasil renungan
             Untuk dapat berpandangan hidup yang baik sehingga kita dapat mencapai tujuan dan cita-cita, langkah-langkahnya adalah :
*Mengenal
*Mengerti
*Menghayati
*Meyakini
*Mengabdi

BAB 9 : Manusia Dan Tanggung Jawab

           Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku dan perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
          Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian dan pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatakan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal beberapa tanggung jawab, diantaranya :
*Tanggung jawab terhadap diri sendiri
*Tanggung jawab terhadap keluarga
*Tanggung jawab terhadap masyarakat
*Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara
*Tanggung jawab terhadap Tuhan

BAB 10 : Manusia Dan Kegelisahan

            Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
            Menurut Sigmund Freud, ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik, dan kecemasan moril.
            Pada umumnya orang-orang yang mengalami kegelisahan disebabkan karena takut kehilangan haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dalam maupun ancaman luar, Untuk mengatasi kegelisahan tersebut sebenarnya cukup dengan satu hal saja yaitu, tenang.
           
BAB 11 : Manusia Dan Harapan

            Setiap manusia pasti mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
            Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan terhadap diri sendiri maupun kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh.
Kodrat adalah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia memiliki keinginan atau harapan.
Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hiidup dan kemampuan, berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha seseorang dan juga harus berdasarkan kepercayaan. Sedangkan sebab manusia mempunyai harapan yaitu :
·      *Dorongan kodrat.
·      *Dorongan kebutuhan hidup.
·      *Kelangsungan hidup.
·      *Keamanan.
·      *Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai.
·      *Status.



Kesimpulan
            Ilmu Budaya dasar mempelajari hubungan manusia dengan segala sesuatu yang ada dalam kehidupannya seperti tanggung jawab, harapan, dsb. Ilmu budaya dasar ini sangat berguna bagi sesorang mahasiswa, karena dengan mempelajari ilmu budaya dasar mahasiswa dapat menjadi seorang individu yang lebih baik lagi dalam kehidupannya. 




Tidak ada komentar:

Total Pengunjung